سُبْحَانَ
الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى
الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya
pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dalam waktu singkat, Nabi Muhammad SAW
berhasil menembus lapisan-lapisan yang amat jauh dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqso hingga ke puncak Sidrotul Muntaha dengan jarak jutaan tahun cahaya. Ada
dua estapet perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Pertama,
perjalanan horizontal dari Masjidil Harom di Makkah sampai ke Masjidil Aqso di
Palestina. Kedua, perjalanan vertikal dari Masjidil Aqso di Palestina ke Sidrotul
Muntaha di langit ketujuh. Dari langit, Nabi Muhammad SAW kembali ke bumi
kemudian kembali ke umatnya setelah melihat berbagai macam perbandingan yang di
berikan Alloh SWT bagi ummat Nabi Muhammad SAW yang melakukan ‘amal perbuatan
baik dan ‘amal perbuatan yang buruk. Misi utama yang ada dalam perjalanan ini
terbingkai dalam salat lima waktu yang Alloh SWT perintahkan kepada kita
melalui Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar